Suplemen untuk Pertemuan ke-5 MK FOTOGRAFI:
MENGENAL KAMERA
Apa yang dimaksud dengan kamera (kamera foto)?
Kamera adalah alat perekam gambar suatu objek pada permukaan yang peka cahaya. Proses perekaman terjadi melalui cara kerja optik, yaitu memasukkan cahaya dengan bantuan lensa pada permukaan yang peka cahaya tersebut.
Dewasa ini, permukaan yang peka cahaya itu tidak hanya dalam bentuk film (film seluloid), maupun pelat, tapi dalam teknologi digital dikenal pula dengan chip atau disebut charge coumple device (CCD).
Jenis-jenis Kamera
Jika di awal penemuan teknologi fotografi dikenal kamera obscura, kemudian kamera kotak bernama “Kodak”, kini dengan perkembangan teknologi fotografi yang begitu pesat, terdapat beragam jenis kamera. Jika dulu ada kamera yang panjangnya mencapai lebih dari tiga meter, kini terdapat jenis kamera yang ukurannya kecil dan bisa disimpan di dalam saku celana.
Jenis-jenis kamera tersebut dapat dikelompokkan pada tiga kelompok, yaitu: berdasarkan sistem pengamatan, berdasarkan format, dan berdasarkan sistem bidik.
Ket. Gambar:
Salah satu jenis kamera Polaroid, yang merupakan jenis kamera nonrepleks.
Ket. Gambar:
Salah satu jenis kamera kompak atau kamera saku.
A. Berdasar sistem pengamatan
1. Kamera nonrefleks
Kamera nonrefleks, kamera yang tidak menggunakan cermin putar. Seperti kamera langsung jadi (polaroid) dan kamera kompak (kamera saku).
a. Kamera langsung jadi (polaroid) – Kamera jenis ini biasanya berbentuk segi empat, dan berukuran agak besar. Kamera ini bisa menghasilkan gambar langsung jadi hanya dalam waktu beberapa menit. Dan, kamera ini tidak menggunakan film, sehingga tidak menghasilkan klise film.
b. Kamera kompak (kamera saku) – Kamera jenis ini bentuknya sederhana, ringan, praktis, dan ukurannya terbilang kecil, sehingga bisa dimasukkan ke dalam saku. Karena cara penggunaannya yang mudah, kamera ini juga disebut kamera otomatis. Cara kerjanya serba otomatis. Kecepatan rana, bukaan diafragma, pengaturan fokus dan pencahayaan sudah diatur langsung oleh mekanisme di dalam kamera tersebut.
Ket. Gambar:
Salah satu jenis kamera repleks yang dilapisi emas milik Sultan Halsanah Bolkiah dari Brunei Darussalam.
2. Kamera refleks
Kamera refleks, yaitu kamera yang memakai cermin putar dalam memantulkan objek gambar ke bidang pengamatannya.
Jenis kamera yang masuk dalam kelompok kamera refleks ini: kamera SLR (single lens reflect) atau RLT (refleks lensa tunggal), dan kamera TLR (twins lens reflect) atau RLK (refleks lensa kembar).
B. Berdasar format
1. Kamera format 35 mm (small format camera)
Kamera ini memakai format film ukuran 35 mm. Bentuk dan ukuran kamera ini tergolong fleksibel dan ringan. Mudah dibawa ke mana-mana.
2. Kamera format medium (medium format camera)
Kamera ini memakai format film ukuran 120 mm (medium).
3. Kamera format besar (large format camera)
Kamera ini memakai format film besar ukuran 4x5 inci atau 8x10 inci. Kamera ini juga biasa disebut view camera.
C. Berdasar sistem bidik
1. View camera
Kamera ini menggunakan sistem pembidikan secara horizontal dan langsung pada lensa utama kamera. Kamera ini banyak digunakan di studio-studio foto.
2. View finder camera (range finder camera)
Kamera ini menggunakan sistem pembidikan secara horizontal, tetapi tidak langsung pada lensa utama, melainkan melalui jendela bidik. Lensa utama pada kamera ini tidak bisa dilepas.
3. Single lens reflekct (refleks lensa tunggal)
Kamera ini menggunakan sistem bidik secara horizontal dan langsung pada lensa utama. Lensa utama kamera ini bisa dibuka atau dilepas dan diganti dengan lensa lain yang diinginkan.
4. Twins lens reflect (refleks lensa kembar)
Kamera ini menggunakan sistem bidik secara vertikal (melalui lensa bagian atas) dan tidak langsung ke lensa utama (lensa bagian bawah). Lensa atas berfungsi merekam (menangkap) gambar objek kemudian dipantulkan cermin ke jendela bidik (pembidik). Sedang lensa bagian bawah berfungsi menangkap gambar objek dan dikirim ke film.
Ket. Gambar:
Berbagai merek kamera D-SLR (Digital SLR).
D. Kamera Digital
Sejak akhir tahun 1990-an, teknologi fotografi memasuki babak baru,yakni babak teknologi digital. Kamera digital sebagai buah teknologi digital tidak lagi memakai film (film seluloid). Bila kamera analog menyimpan data gambar objek di dalam film, sedang kamera digital menyimpannya di dalam media penyimpan data yang beragam bentuknya.
Dewasa ini media penyimpan data pada kamera digital itu meliputi: PCMCIA Card, compact flash, smartmedia, dan Sony memorystick.
Ket. Gambar:
Lensa 85 mm
Ket. Gambar:
Lensa super
Lensa
Komponen utama dan paling penting yang dimiliki kamera adalah lensa. Pada lensa terdapat panel-panel yang mengatur tentang fokus-tidaknya serta bukaan diafragma, sesuai dengan kebutuhan saat pemotretan.
Lensa dapat dibagi dalam tiga kelompok: lensa fix, lensa vario focal (zoom), dan lensa spesial.
Lensa fix – Lensa yang mempunyai panjang fokus (titik api) tunggal, karenanya sudut pandangnya menjadi tetap. Beberapa jenis lensa fix:
- Lensa super wide, panjang fokus 17 mm atau 22 mm.
- Lensa wide, panjang fokus 24 mm.
- Lensa normal, panjang fokus 35 mm.
- Lensa tele, panjang fokus 70 mm.
- Lensa super tele, panjang fokus di atas 70 mm.
Lensa vario focal (zoom) – Lensa yang panjang fokusnya bisa berubah-ubah atau bergeser, sehingga sudut pandangnya bisa berubah-ibah juga. Beberapa jenis lensa zoom:
- Lensa dengan panjang fokus 17 – 35 mm.
- Lensa dengan panjang fokus 21 – 35 mm.
- Lensa dengan panjang fokus 70 – 210 mm.
Lensa spesial – Lensa spesial hanya dipakai untuk keperluan tertentu. Beberapa jenis lensa spesial:
- Lensa fish eye (angle of view 180o).
- Lensa perspective corection, digunakan untuk mengoreksi perspektif objek foto arsitektur.
- Lensa tele cermin (miror lens), memiliki titik api yang panjang.
- Lensa soft focus, untuk efek yang lembut pada pemotretan portrait.
Jenis Lensa Sesuai Kebutuhan
Lensa mata ikan (fish eye lens) – Sering dipakai untuk pemotretan atau pengambilan gambar pemandangan maupun suatu kondisi tertentu. Sudut pandang dari lensa ini mencapai 180o.
Lensa sudut super lebar (super wide lens) – Sering dipakai untuk pemotretan atau pengambilan gambar-gambar arsitektural, interior, eksterior, pemandangan, dan lain-lain.
Lensa sudut lebar (wide lens) – Sering dipakai untuk pemotretan atau pengambilan gambar untuk suatu objek yang banyak orangnya, misalnya foto bersama (dengan jumlah orang banyak), atau objek kerumunan banyak orang. Juga bisa dipakai untuk pemotretan pemandangan, maupun arsitektur. Objek pemotretan akan lebih luas dan lebih lebar. Lensa ini juga banyak dipakai dikalangan pekerja fotografi jurnalistik. Terdapat beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu 17 mm, 20 mm, 24mm, 28 mm, dan 35 mm.
Lensa normal – Lensa bawaan atau standar yang sudah ada pada kamera, berukuran 50 mm. Lensa ini bisa dipakai untuk beragam objek pemotretan. Sudut pandang pemotretan dengan lensa ini membuat objek tampak secara apa adanya atau alami.
Lensa tele – Sering dipakai untuk pemotretan atau pengambilan gambar dari jarak jauh, atau untuk memperbesar suatu objek. Bisa juga digunakan untuk pemotretan portrait, dan dengan menggunakan tele, perspektif wajah objek akan terlihat lebih jelas. Biasanya, lensa tele yang sering dipakai adalah yang memiliki fokus antara 70mm, 85 mm sampai 135 mm. Ukuran lensa tele lainnya, 180 mm, 200mm, 300 mm dan 400 mm.
Lensa makro (macro lens) – Sering dipakai untuk memotret objek berukuran kecil, atau berjarak dekat. Lensa makro ada yang berukuran 55 mm, 60 mm, dan lensa tele ada yang punya lensa makro ukuran 105 mm dan 200 mm.
(sutirman eka ardhana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar