KISI-KISI UTS MANAJEMEN REDAKSI
1.
Coba simak pertemuan ke-1 tentang Pengantar Manajemen Redaksi. Antara lain
disebutkan di pertamuan bahwa manajemen redaksi adalah suatu proses perencanaan dan
pengorganisasian kerja dalam kerja keredaksian di suatu media massa atau media
pers demi tercapainya tujuan yang ingin dicapai media massa atau media pers
tersebut.
Di dalam Ensiklopedi Pers Indonesia disebutkan, media massa merupakan
saluran yang digunakan oleh jurnalistik atau komunikasi massa. (Kurniawan
Junaedhie, 1991).
Tetapi secara umum juga diartikan,
media massa adalah media yang menyampaikan produk-produk informasi, baik itu
berbentuk informasi berita maupun tayangan-tayangan lainnya kepada publik
(masyarakat).
Dalam pengertian khusus, terutama di
dalam kerja jurnalistik, media massa juga sering disebut sebagai media pers.
Secara umum dipahami pula, bahwa media pers adalah media yang menyampaikan
pesan dan informasi kepada publik melalui kerja jurnalistik.
2. Disebutkan juga dalam pertemuan
ke-1 bahwa media massa khususnya media massa cetak diterbitkan oleh Perusahaan
Penerbitan Pers. Dan, produk Perusahaan Penerbitan Pers itu adalah informasi
yang dikemas dalam bentuk surat kabar, baik terbit harian maupun mingguan, juga
majalah, tabloid, dan lainnya. Di dalam Perusahaan Penerbitan Pers terdapat
tiga bidang garap utama, yakni bidang redaksi, bidang produksi dan bidang
usaha.
Bidang redaksi bertugas
mempersiapkan isian produk informasi tersebut. Bidang produksi bertugas
memproduksi produk sesuai kemasannya. Sedang bidang usaha bertugas memasarkan
atau menjual produk informasi tersebut.
Masing-masing bidang garap tersebut
memiliki manajemen pengelolaan sendiri-sendiri, sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Bidang redaksi misalnya, dimenej atau dikelola untuk bisa
menghasilkan informasi-informasi yang baik dan menarik bagi publik atau
pembaca. Proses perencanaan, penataan, pengelolaan dan pengorganisasian kerja
untuk menghasilkan informasi-informasi yang baik, menarik dan disukai publik
atau pembaca itulah yang kemudian disebut sebagai Manajemen Redaksi.
3. Coba simak pertemuan kedua
tentang Organisasi Redaksi yang menyebutkan bahwa Bidang Redaksi merupakan
salah satu bidang kerja yang ada di dalam suatu perusahaan penerbitan media
pers. Secara lengkap di dalam perusahaan penerbitan media pers, baik itu surat
kabar, majalah, tabloid dan lainnya, terdapat tiga bidang kerja, yakni: 1.
Bidang Redaksi. 2. Bidang Usaha. 3. Bidang Produksi.
4. Masih di pertemuan ke-2 tentang
Organisasi Redaksi, disebutkan bahwa di dalam organisasi kerja redaksi terdapat
empat elemen utama, yakni Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur atau
redaksi, dan reporter. Secara lengkap di elemen Pemimpin Redaksi terdapat juga
Wakil Pemimpin Redaksi (dan di sejumlah media dilengkapi dengan Dewan Redaksi).
Sedang di elemen reporter, di sejumlah media terdapat juga koresponden,
pembantu khusus atau kontributor.
Organisasi kerja redaksi atau bidang
redaksi dipimpin oleh Pemimpin redaksi. Tugas utama Pemimpin Redaksi adalah
mengendalikan kegiatan keredaksian yang meliputi penyajian berita, penentuan
liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama
(headline), membuat tajuk (editorial), dan lain-lainnya lagi. Jadi, Pemimpin
Redaksi bertugas atau bertanggungjawab menggerakkan semua roda kerja di
organisasi redaksi atau bidang redaksi demi tercapainya target atau tujuan yang
ingin dicapai oleh media massa tersebut.
Redaktur Pelaksana bertugas atau
bertanggungjawab membantu Pemimpin Redaksi dalam melaksanakan atau menggerakkan
roda kerja keredaksian. Redaktur Pelaksana bertugas melaksanakan semua rencana
dan kebijakan isian media sesuai dengan yang digariskan oleh Pemimpin Redaksi.
Redaktur dalam melaksanakan kerjanya langsung bertanggungjawab kepada Pemimpin
Redaksi.
Redaktur bertugas atau
bertanggungjawab dalam proses pengisian halaman atau bidang-bidang yang ada
pada media massa (media pers). Tugas redaktur menerima, menyeleksi atau
mengedit, sekaligus menentukan karya-karya jurnalistik dari reporter (wartawan)
yang akan dimuat pada halaman atau bidang yang menjadi tanggungjawabnya.
Sedang reporter atau wartawan
bertugas atau bertanggungjawab dalam mencari dan mengumpulkan bahan informasi,
kemudian mengolah atau membuatnya menjadi berita untuk dimuat di media pers.
5. Coba simak pertemuan ke-4 tentang
Manajemen Kerja Redaksi. Dalam pertemuan ini antara lain disebutkan mekanisme
Rapat Redaksi. Rapat redaksi merupakan forum pertemuan jajaran redaksi suatu
media pers dalam merencanakan, membahas serta menentukan isian media pers
tersebut. Di media pers apa pun, setiap isian atau sajian informasi yang akan
disampaikan ke publik (masyarakat), haruslah dirancang dan ditentukan
(diputuskan) melalui forum rapat redaksi.
6. Simak pula pertemuan ke-5 tentang
Manajemen Peliputan dan Pengisian Media. Dalam pertemuan ini antara lain
disebutkan bahwa secara umum di dalam kerja jurnalistik dikenal dua jenis
peliputan. Pertama, peliputan yang direncanakan atau diagendakan. Kedua,
peliputan yang tidak direncanakan atau tidak diagendakan.
Untuk peliputan yang direncanakan
dapat dibagi dalam lima jenis peliputan. 1. Peliputan berdasarkan waktu. 2.
Peliputan berdasarkan isu. 3. Peliputan berdasarkan momen (hari besar). 4.
Peliputan berdasarkan wilayah sirkulasi. 5. Peliputan berdasarkan marketing
(iklan).
Peliputan berdasarkan waktu adalah
peliputan yang didasarkan pada kepentingan waktu terbit. Misalnya, surat kabar
harian merencanakan isian atau sajian untuk penerbitan esok hari. Karena
waktunya mendesak, maka peliputan dilaksanakan sesegera mungkin.
Peliputan berdasarkan isu adalah
peliputan yang direncanakan dan dilakukan berdasarkan isu atau permasalahan
yang sedang berkembang dan menarik perhatian masyarakat.
Peliputan berdasarkan momen (hari
besar) adalah peliputan yang direncanakan dan dilakukan berdasarkan acuan pada
peristiwa-peristiwa maupun hari-hari besar tertentu (hari besar atau
bersejarah) yang memiliki nilai istimewa serta daya tarik bagi masyarakat.
Peliputan berdasarkan wilayah
sirkulasi adalah suatu peliputan yang direncanakan dan dilakukan berdasarkan
target pengembangan wilayah sirkulasi atau wilayah edar media pers tersebut.
Peliputan berdasarkan marketing
(iklan) adalah peliputan yang direncanakan dan dilakukan berdasarkan
kepentingan raihan iklan atau bisnis.
7. Coba simak pula pertemuan ke-6
tentang Manajemen Berita. Dalam pertemuan ini antara lain disebutkab bahwa
setidaknya ada empat hal utama yang harus diperhatikan dalam Manajemen Berita.
Ke empat hal utama itu: 1. Objek. 2. Sasaran. 3. Tujuan. 4. Strategi.
1). Objek berupa informasi atau isu
yang dipilih.
2). Sasaran berupa sasaran atau
target yang akan dituju. Jadi kepada siapa atau untuk siapa informasi atau isu
yang dipilih itu ditujukan. Sasaran bisa terbagi dua, sasaran umum dan sasaran khusus.
3). Tujuan adalah untuk kepentingan
apa informasi atau isu yang dipilih itu disajikan. Misalnya, menarik simpati
publik (masyarakat), mempengaruhi publik (masyarakat), untuk kepentingan
bisnis, atau kepentingan politik.
4). Strategi adalah cara atau
langkah yang akan dilakukan dalam memperoleh, mengolah serta menyampaikan
informasi atau isu yang dipilih itu ke publik.
8.
Di pertemuan ke-6 itu juga disebutkan bahwa manajemen berita pada suatu
media itu tidak bisa lepas dari kepentingan politik media yang dimiliki media
pers tersebut. Politik media adalah cara media mengekspresikan sikap dalam
muatan pemberitaannya.
9. Simak pula pertemuan ke-7 tentang
Manajemen Opini. Dalam pertemuan ini disebutkan bahwa selama ini dikenal ada
enam saluran opini, yakni: tajuk rencana (editorial), pojok, karikatur, surat
pembaca dan artikel.
Secara khusus di pertemuan itu
disebutkan tentang Tajuk Rencana (editorial). Disebutkan, tajuk rencana
merupakan pernyataan dan tanggapan dari media pers mengenai fakta dan opini
yang ada dan sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat. Secara lengkap bisa
disebutkan bahwa tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta dan opini
secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk
mempengaruhi pendapat atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang
menonjol.
10. Masih di pertemuan ke-7, simak
pula tentang proses pengelolaan karya opini yang berbentuk artikel. Karya opini
berbentuk artikel pada media pers bisa berasal dari penulis di luar media pers
maupun dari dalam media pers itu sendiri. Pemuatan suatu karya artikel di media
pers itu melalui proses seleksi oleh redaktur yang bertanggungjawab (redaktur
opini). Sering kali suatu karya artikel itu dipilih untuk dimuat, selain memang
bahasan, kajian, analisis dan setruktur penulisannya bagus atau memenuhi
standar penulisan, tetapi juga karena kesesuaiannya dengan kepentingan bisnis
atau kepentingan politik yang ingin diraih media pers tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar